Sulfat dapat diendapkan dari larutan garamnya sebagai barium sulfat. Pengendapan dilakukan dalam suasana asam (HCl) untuk menghindari pengendapan garam barium lainnya. Dalam pemijaran endapan barium sulfat dapat tereduksi oleh karbondari kertas saring menjadi barium sulfida, dengan demikian setelah semua karbon hilang, sisa pijar dibubuhi asam sulfat pekat dan dipijarkan kembali untuk mengubah barium sulfida menjadi barium sulfat kembali.
Gravimetri adalah salah satu cara penentuan unsur atau senyawa berdasarkan berat dimana unsur yang akan ditentukan dipisahkan dulu serta diubah dulu menjadi senyawa tertentu dan kemudian ditimbang. Penimbangan hasil reaksi dilakukan dengan menggunakan timbangan analitis agar diperoleh hasil yang lebih teliti karena dapat mengukur samoai berat 0,1 mg.
Pada penetapan kadar barium dalam garam barium klorida digunakan cara pengendapan. Cara pengendapan adalah senyawa atau unsur yang mengendap, endapan dipisahkan dan dikeringkan serta ditimbang sampai berat konstan.
Barium sulfat memiliki keterlarutan dalam air kira-kira 3 mg dm3 pada temperatur biasa. Keterlarutan ini bertambah dengan adanya asam-asam mineral, karena terbentuknya ion hidrogen sulfat (SO4 2- + H+ ----> H2SO4 ) begitulah keterlarutannya dalam suhu kamar dengan adanya asam klorida, tetapi keterlarutannya menjadi lebih kecil dengan adanya ion-ion barium yang cukup berlebih. Meskipun demikian biasanya untuk melakukan pengendapan dengan larutan sedikit asam, untuk mencegah kemungkinan terbentuknya garam-garam barium dari anion-anion seperti kromat, karbonat dan fosfat yang tidak bisa larut dalam larutan netral.
Barium sulfat memperlihatkan kecendrungan untuk menyeret turun garam-garam lain. Bila suatu endapan memisah dalam suatu larutan, endapan itu tak selalu sempurna murninya. Mungkin mengandung beberapa sifat pengotor, tergantung pada sifat endapan dan kondisi endapan. Kontaminasi endapan oleh zat-zat yang secara normal larutan dalam larutan induk dinamakan kopresipitasi. Apabila hasil yang didapat terlalu tinggi atau terlalu rendah akan bergantung pada sifat garam yang berkopresipitasi. Garam-garam ini akan menambah bobot sebenarnya dari barium sulfat. Pada saat pelarutan sampel ditambahkan HCl 4N 3 tetes yang berguna untuk mengasamkan dan melarutsempurnakan sampel. Karena BaCl2 dan HCl mempunyai ion senama sehingga Ba dan Cl berpisah.
Sampel dilarutkan dalam H2SO4 encer dalam keadaan panas dilakukan untuk mempercepat reaksi dalam pengendapan sampel. Uji klorida bertujuan untuk memastikan apakah dalam sampel sudah tidak terdapat Cl, karena yang kita tentukan adalah Ba. Pada saat uji klorida ditambahkan HNO3 4N bertujuan untuk mengasamkan dan ditambahkan AgNO3 0,1N. Karena memounyai ion yang senama sehingga cepat bereaksi dan membentuk endapan putih.
Nama barium berasal dari Yunani barys yang berarti berat. Ini menggambarkan kepadatan yang tinggi dari beberapa barium umum yang mengandung bijih. Banyaknya barium ialah 0,0425 % di kerak bumi.
Barium (Ba) termasuk logam berat yang berwarna putih perak seperti timah. Barium adalah salah satu logam bumi alkalin. Permukaan logam barium ditutupi oleh lapisan tipis oksida yang membantu melindungi logam dari serangan udara. Barium adalah suatu unsur kimia yang menyerupai kalsium tetapi lebih reaktif